I. Pentingnya mengetahui...
Nyam...
Semangka
(Citrullus
vulgaris Schrad) merupakan
salah satu buah yang paling tepat untuk menghilangkan dahaga dikala cuaca
sedang panas-panasnya. Tanaman ini berasal dari daerah subtropik Afrika dan
menyebar ke daerah subtropik dan tropis,
seperti pada wilayah Indonesia. Perkembangannya hingga sekarang, menjadikan
tanaman isi sebagai tanaman penting (Ihsan, 2013). Selain itu, industri
pengolahan buah semangka dan pembenihannya berkembang, hingga sampai di pasar
internasional.
Buah semangka merupakan buah yang
banyak digemari oleh banyak orang. Buah ini memiliki rasa yang manis,
konsistensi remah, daging buah berwarna merah atau kuning, serta memiliki
kandungan air yang banyak (93%). Tanaman ini biasa ditanam pada musim kemarau.
Apabila ditanam pada musim penghujan buah akan rusak dan merusak harga
ekonomisnya. Sehingga tanaman ini cocok digunakan sebagai tanaman yang ditanam
pada wilayah tegalan.
Perkembangan buah semangka sampai
kepada pembuatan semangka tanpa biji. Semangka tanpa biji merupakan salah satu
tanaman hibrida. Hal ini berdampak terhadap benih pada semangka tanpa biji
tidak bisa ditumbuhkan, sehingga perlu adanya benih semangka tanpa biji dalam jumlah
banyak. Selain itu, industri benih semangka kebanyakan disuplai dai industri
luar negeri. Keinginan masyarakat mengkonsumsi juga tinggi. Apabila suplai
benih semangka tanpa biji bisa diproduksi dalam negeri bisa diperbanyak, maka
akan berdampak positif terhadap pemasaran di Indonesia. Selain itu, keilmuan
akan pembuatan benih hibrida akan berkembang. Dengan demikian untuk mengetahui
proses terbentuknya semangka tanpa biji penting diketahui. Apalagi prospek
pasar terhadap produksi semangka semakin melejit.
11. Pengetahuan Semangka Tanpa biji
Semangka tanpa biji merupakan buah
semangka yang berkromosom triploid (3n). Tanaman semangka triploid sebenarnya
memiliki bunga jantan dan betina yang lengkap, tetapi bakal biji dan benang
sarinya mandul, maka biji tidak akan terbentuk. Vitalitas benih semangka
triploid lebih rendah daripada semangka berbiji. Awal pertumbuhan semangka
triploid biasanya lambat, tetapi setelah mampu beradaptasi akan berkembang
dengan cepat. Untuk mendapatkan buah ini perlu menempuh beberapa tahap,
diantaranya menyediakan benih tanaman yang digunakan untuk persilangan, dan
proses persilangan tersebut. Benih tanaman yang diperlukan adalah semangka
berbiji diploid (2n) dan semangka berbiji berkromosom (4n). Selain itu pelaksanaan
persilangan juga mempengaruhi hasil dari persilangan. Pada umumnya keberhasilan
tumbuh benih semangka tanpa biji sebesar 27,5 % hingga 85 %. Sehingga proses
dalam penyediaan benih semangka tanpa biji perlu dilakukan dengan benar. Dari
persilangan semangka tetraploid dengan diploid ini akan diperoleh semangka
triploid (semangka tanpa biji) yang mempunyai daya vitalitas rendah. Jika suhu
udara rendah (kurang dari 290 C), maka daya kecambahnya pun akan
lambat. Oleh karena itu, perkecambahan benih semangka triploid memerlukan suhu
udara yang cukup tinggi agar perkecambahannya dapat terjamin.
Buah semangka tanpa biji merupakan
benih yang memiliki kromosom 3n. Untuk mendapatkan benih tersebut perlu
diadakannya persilangan antara semangka berbiji berkromosom 2n (diploid) dan
semangka berbiji berkromosom 4n (tetraploid). Pada umumnya semangka berbiji
berkromosom 2n mudah ditemukan. Namun untuk menghasilkan semangka berkromosom
4n perlu diadakan perlakuan terhadap benih semangka tersebut. Menurut Ihsan dkk
(2008) untuk menghasilkan benih semangka berbiji 4n tersebut benih semangka
direndam dengan senyawa kolkhisin. Senyawa ini membantu menghambat terbentuknya
dinding sel yang biasanya terbentuk setelah proses pembelahan. Sunarjono (2008)
menambahkan, akibat perendaman senyawa ini mampu mengubah kromosom dari 2 set
kromosom menjadi 4 set kromosom. Konsentrasi senyawa kolkhisin berkisar 0,2 %
sampai 0,5 % tergantung dengan spesiesnya.
Gambar 1. Persilangan semangka berbiji 4n dan semangka berbiji 2n
Sumber : Anwar (2014).
Pada gambar 1. Menjelaskan proses
terbentuknya benih semangka tanpa biji. Pembentukan semangka tanpa biji dari
hasil persilangan semangka berbiji tetraploid (4n) dengan semangka berbiji
diploid (2n). Pertama, semangka berbiji diploid dihasilkan oleh kedua varietas
semangka berbiji yang sama. Kedua, semangka berbiji tetraploid diperoleh dari
benih hasil perendaman benih semangka berbiji kedalam larutan kolkhisin.
Setelah kedua benih varietas didapatkan, kemudian benih ditanam. Setelah
berumur 40 hari setelah tanam (hst), kedua varietas tersebut disilangkan. Bunga
jantan dari semangka berbiji diploid (2n) disilangkan dengan bunga betina
semangka berbiji tetraploid (4n), sehingga didapatkan benih semangka tanpa biji
berkromosom tetraploid (3n). Namun, apabila pemilihan bunga yang disilangkan
sebaliknya, maka akan menghasilkan benih yang tidak dapat tumbuh. Dengan
demikian semangka tanpa biji (3n) merupakan semangka hibrida yang juga bisa
ditanam dan menghasilkan buah semangka tanpa biji.
Semangka tanpa biji tidak harus dari
hasil persilangan semangka berbiji (2n) dengan semangka berbiji berkromosom
(4n). Tanaman semangka tanpa biji mampu menghasilkan benih yang sama dengan
indukannya. Menurut Karnata dkk (2013),
tanaman semangka tanpa biji disilangkan dengan tanaman bebiji berkromosom
diploid (2n). Pelaksanaan persilangannya dengan menyerbukkan benang sari dari
bunga jantan semangka berbiji dengan bunga betina semangka tanpa biji (3n).
Kegiatan penyerbukan dilakukan setelah bibit berumur 40 hari setelah tanam. Waktu yang tepat untuk penyerbukan yang tepat
pada pagi hari pukul 05.00 sampai 09.00 WIB. Hal ini untuk mencegah bunga
tanaman layu setelah pukul jam sembilan tersebut. Dengan demikian bunga jantan dari semangka
berbiji berkromosom (2n) yang diserbukkan berjumlah 1 dengan 4 bunga betina
dari semangka tanpa biji (3n).
II. Simpulan...
Semangka tanpa biji merupakan
semangka yang memiliki kromosom triploid (3n). Untuk menghasilkan benihnya
diperlukan persilangan antara semangka berbiji berkromosom diploid (2n) dengan
berkromosom tetraploid (4n). Selain itu, mengawinkan indukan semangka tanpa
biji dengan semangka berbiji berkromosom diploid juga menghailkan benih
semangka tanpa biji.
Refrensi...
Anwar, Syaiful. 2014. Persilangan Semangka Triploid. http:// theworldagriculture. blogspot.co.id /2013/04/ persilangan-semangka-
triploid. html. Diakses pada hari minggu, 8 November 2015.
Ihsan, F., A. Wahyudi dan Sukarmin. 2008. Pembentukan
Semangka Tetraploid untuk Perakitan Semangka Tanpa biji. Buletin Tekink Pertanian, 13(2): 75-78.
Karnata, I. N., I. W. Sukasana, dan A. A. G. Putra.
2013. Meningkatkan Hasil Semangka Tanpa Biji (Citrullus vulgaris schard) dengan Perlakuan Pengolahan Pengolahan
Tanah dan Jarak Tanam. Ganec Swara, 7(1):
113-121.
Sunarjono, H. H. 2008. Membuat Buah Tanpa Biji.
Penebar Swadaya: Depok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar